Tips Menyapih Dengan Cinta


Kerelaan Anda dan si bayi untuk mengakhiri kegiatan menyusu adalah kunci utama dari menyapih dengan cinta atau weaning with love
Kalau ada anjuran, olesi saja daerah areola Anda dengan buah mengkudu atau obat merah agar bayi tak ingin menyusu, abaikan saran ini. Menyapih anak dengan cara ini sama dengan melakukan kekerasan padanya. Anda mengambil paksa 'kepemilikannya', yang dapat menimbulkan luka batin. Lakukan sepenuh cinta dengan langkah-langkah ini:

Kurangi frekuensi menyusui secara bertahap dimulai pada siang hari. Sebab pada saat inilah waktu yang tepat untuk mengenalkan dia pada sesuatu yang baru, seperti rasa, bentuk dan tekstur pada makanan pendamping ASI (MP-ASI).

Tambah pemberian MP-ASI sebanyak 3-4 kali sehari untuk mengurangi pemberian ASI pada siang hari.

Tetapkan tempat menyusui hanya pada satu tempat, misalnya di kamar. Gunanya agar si kecil tidak meminta susu di sembarang tempat sekaligus mengajaknya untuk belajar mengenal aturan.

Tunjukkan perhatian dan kasih sayangselama proses menyapih, misalnya mendekap, mengusap atau mencium agar anak tahu bahwa Anda tetap menyayangi dia meski Anda sudah tidak menyusuinya lagi.

Bulatkan tekad. Artinya Anda benar-benar siap untuk melepaskan aktivitas ini. Bila Anda ragu-ragu, Anda akan kesulitan sendiri. Keraguan Anda terbaca oleh anak. Alhasil, anak pun tidak rela disapih.

Sapih anak saat ia dalam keadaan sehat, karena dalam keadaan sakit ia akan semakin butuh kelekatan dengan Anda.

Libatkan suami sebagai orang yang mampu menghibur dan mengalihkan perhatian anak ketika rewel minta ASI.

Berikan penjelasan pada anak mengapa ia harus disapih. Misalnya, “Ayo, kamu sudah besar, sudah tidak perlu lagi menyusu bunda. Makan kue saja yuk. Atau minum susu di cangkir?”

Lakukan dengan sabar, lembut dan cinta Anda. Jangan pernah bosan untuk memberikan alasan padanya.

Ganti aktivitas menyusu dengan membaca buku atau mendongeng sebelum tidur. Aktivitas ini tidak jauh berbeda saat Anda menyusuinya bukan?

Ada aturannya? Pernyataan WHO dan UNICEF di Geneva pada tahun 2001, “Tidak ada keharusan anak disapih pada usia 2 tahun. Benar bila ibu menyusui bayi secara eksklusif di enam bulan pertama kehidupannya. Kemudian ASI dapat dilanjutkan secara bersamaan dengan MP-ASI hingga anak berusia 2 tahun. Tapi tidak ada keharusan kapan harus menyapih.” Penelitian Dewey KG, Pediatric Clinics of North American, tahun 2001, ASI masih boleh diberikan pada anak usia 2 tahun karena masih mengandung: 43% protein, 36% kalsium, 75% vitamin A, dan 60% vitamin C. 

Sumber :ayahbunda.com

Comments

Popular posts from this blog

CARA MEMBUAT TAS RAJUTAN IMUT DARI PLASTIK KRESEK

Hanya Dalam 1 Malam Cacar Api & Herpes Pada Anak Sembuh Total Dengan Buah Bangle.Begini Cara Membuatnya!!

Yuk Buat Pasir Kinetik Sendiri Tanpa Bahan Berbahaya